Ngarfani,Pensiunan Polisi yang Sukses Kelola Usaha Kayu

BANYUMAS – Sore sudah menjelang, Ngarfani (68) warga Desa Sampang Lor RT 1/2 Kecamatan Sampang tengah sibuk memotong kayu. Ia harus menyelesaikan pembuatan kursi kayu pesananya. Kesibukan mengolah kayu kini menjadi aktivitas sehari hari Ngarfani. Pensiunan Polisi yang pernah Tugas di Polsek Kebasen Banyumas ini juga memiliki jiwa seni tinggi. Beberapa hasil produksi kayu miliknya juga dilengkapi dengan seni ukir yang sangat menarik. Sejak pensiun 2015 lalu ia fokus mengelola usaha kayu miliknya.

Tidak hanya memproduksi perkakas rumah tangga berbahan kayu, seperti almari, mebeler, kursi dan lainnya, Rupanya Ngarfani juga punya produksi khusus, yakni bedug untuk
masjid.

Bedug yang dibuat berukuran variatif, mulai ukuran 1,5 x 2 meter. ada pula yang ukuran 135 x 195 cm atau dua meter kurang. Bedug tersebut dibuat maksimal satu bulan.

Adapun harga, ia mematok Rp 25 juta per unit. Menjelang puasa Ramadhan menjadi momentum paling tinggi permintaan bedug.

Menurut ngarfani, produk utama yang ia buat yakni mebel. Mebel berbagai ukuran yang dihias dengan ukiran tersebut dijual mulai Rp 5 Juta hingga Rp 35 juta. Ada pula kurungan burung dan tempat aquarium, dengan ukuran 175 x 180 cm. Baik kurungan burung maupun tempat aquarium tersebut semuanya dilengkapi ukiran pada atap yang berbentuk limas. ” Untuk kurungan saya jual Rp 25 juta, bahan yang saya gunakan semuanya dari jati,” ungkapnya.

Pria Asal Blora ini memang meiliki kecintaan terhadap dunia kayu. Pada saat masih aktif bertugas, ia juga sudah memulai usaha kayu sejak tahun 1985 lalu. Tak hanya perkakas rumah tangga dan bedug, Ngarfani juga memproduksi barang kerajinan dari kayu, termasuk hiasan dinding berbahan kayu.

Hiasan dinding tersebut bahkan disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk pola 3 dimensi yang terlihat sangat rapih. Butuh keuletan dan ketekunan untuk memproduksi
berbagai barang tersebut.

Selain Hiasan kayu ada pula, warangka kayu untuk tempat golok, tongkat atau teken, hingga hiasan dinding yang dipadu dengan kepala rusa atau kerbau.

Produksi yang beragam dan memiliki kualitas bagus, membuat produk milik Ngarfani ini telah dipesan oleh konsumen dari berbagai daerah.

ia juga berbagi Tips agar perkakas kayu awet dan tahan lama

Pertama harus pilih kayu berkualitas dan berusia tua. ” Kayu apapun harus tua, misal jati atau mahoni juga harus yang tua,” ungkapnya.

Semua jenis kayu, jika hanya diambil galih nya pasti kuat dan awet. Sedangkan kayu muda agar tidak dimakan rayap, juga harus menggunakan obat khusus.

Agar tidak melengkung atau ngulet, kayu yang dioleh harus kering terlebih dahulu, jadi harus ekstra. Misal bikin kayu ukuran 6 x 14 maka bahan kayunya harus ukuran 15
x 8.

Secara umum, bahan kayu itu tidak membosankan.Dari kesehatan juga lebih sehat jika dibanding bahan yang berbahan yang mengandung kimia olahan. Misalnya bahan serbuk
yang dolah ulang dengan perekat.

Rupanya jiwa seni ngarfani juga tidak hanya untuk bahan bahan kayu, namun ia juga bisa memproduksi relief dan ornamen dari batu batuan. Dengan kemampuan tersebut ia juga tak jarang menerima pesanan paket, baik perkakas kayu maupun relief untuk hiasan dari batu.

Sementara itu salah satu pelanggan yang sudah cukup lama Eddy wahono mengungkapkan, perkakas rumah miliknya juga dibuat oleh ngarfani, mulai dari kursi , pintu, bahkan
hiasan dan ornamen lain.

Menurut Eddy Wahono hasil karya ngarfani memiliki nilai seni tinggi, ukuran yang presisi dan hasil akhir yang halus. Sehingga sangat memuaskan. Terakhir bahkan ia membuat tongkat, warangka dan pipa kayu galih asem dari ngarfani.

Beri komentar :
Share Yuk !